Selasa, 25 Mei 2010

MELEWATI SETIAP MALAM YANG KEMABUKAN

Aku cuba lari
dari dunia kemabukan

Melewati setiap malam yang kemabukan ini
bukanlah keinginan
tapi keterpaksaan siang hari
yang tidak henti-henti
melepaskan janji
pada zuriat sendiri
yang belum ketahui
akan dunia berdikari

Biar lintuk bagaimana sekali pun
biar tersandar di tiang-tiang keras
tidak mahu aku berterus terang
kenapa aku tidak tahan lagi
meneruskan titisan
yang menitis
dari tubuh sinis

Bertanyalah dalam peribadi
apakah malam dan dinihari
cukup santai
atau terbeliak dua kanta
membukanya
jika kepuraan
cukup menyerlahkan tomahan itu.

ALONGPR.

Tidak ada komentar: